7/29/2014

Mengenal Kepribadian Introvert

BY Unknown No comments



Introvert adalah sebuah sifat dan karakter yang cenderung menyendiri. Mereka adalah pribadi yang tertutup dan mengesampingkan kehidupan sosial yang terlalu acak. Antonim dari sifat Introvert adalah Ekstrovert. Sifat Ekstrovert lebih membutuhkan sosial, cahaya, kebisingan, ruang lingkup yang luas dan sebagainya. Sedangkan Introvert lebih membutuhkan sebuah teh hangat dan berkumpul bersama beberapa teman dekat saja daripada pergi ke tempat yang penuh dengan orang asing. Introvert membenci basa-basi, oleh sebab itu mereka senang dengan perbincangan yang padat dan bersifat informatif.
Dari pernyataan di atas kita dapat mengambil kesimpulan kecil, bahwa Introvert adalah pribadi yang “dalam”. Istilah Introvert ini dipopulerkan oleh seorang tokoh Ilmu Psikologi yang bernama Carl Jung. Ia mengelompokan Introvert sebagai kaum minoritas. Walau kaum minoritas tetapi peranan mereka dalam kehidupan sosial sangat menonjol. Mungkin karena gestur dan sikap mereka yang sangat kontras berbeda dengan kelompok dominan yaitu Ekstrovert. Namun, seorang Introvert tak sepenuhnya senang menyendiri, hanya saja mereka lebih memilih untuk memiliki segelintir teman dekat namun padat seperti buku. Maksudnya adalah, teman yang memiliki cerminan pengetahuan dan pengalaman yang ada di hidup ini. Seorang Introvert pun tidak pernah menceritakan tentang hal yang bersifat pribadi kepada sembarang orang. Oleh karena itu, jika ada seorang Introvert yang dengan sukarela mengeluhkan masalahnya kepadamu, maka kau adalah orang yang sangat beruntung. Karena mereka telah mengategorikan dirimu sebagai seorang teman yang hebat.
Menurut Carl Gustav Jung, orang-orang introvert adalah mereka yang terampil dalam melakukan perjalanan ke “dunia dalam”, yaitu diri mereka sendiri. Mereka selalu mencoba memahami diri mereka sendiri dengan melakukan banyak perenungan dan berkontemplasi. Pada akhirnya, mereka menjadi orang yang memahami dirinya, berpendirian keras, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain, dan mengetahui apa yang menjadi tujuan dalam hidupnya.
Seorang ahli psikologi berpendapat bahwa pribadi introvert adalah sifat bawaan dasar dari seorang yang tertutup yang lebih senang menstimulasi atau berdialog dengan dirinya sendiri. Seorang introvert dapat dilihat dari kebiasaan dia sejak kecil, bila anak yang lain lebih aktif, senang baraktivitas, senang menceritakan semua kegiatannya, berbeda dengan anak introvert, dia  lebih senang menyendiri di kamar atau ruangan tertutup. Maka tidak heran kalau anak introvert sangat menyukai kamarnya.
Biasanya para introvert hanya berbicara seperlunya, kalau memang ada informasi yang ingin dia sampaikan.  dan mereka hanya berbicara mengenai apa yang memang ingin mereka bicarakan. Pada kadar yang tinggi seorang introvert jika ditanya akan diam terlebih dahulu memikirkan apa yang akan mereka ucapkan, setelah itu baru mereka berbicara. Bagi seorang Introvert keramaian membuat tenaga mereka cepat terkuras. Oleh karena itu biasanya mereka hanya sekali-kali berinteraksi, kemudian diam.
Ketika sedang stress, introvert lebih senang menyendiri atau hanya mau berbagi kepada satu atau dua orang yang mereka percaya. Bagi introvert suasana sepi adalah suasana yang nyaman. Biasanya mereka lebih suka alam terbuka, permainan game, hobi atau tempat yang berhubungan dengan hal yang mereka sukai.
Dalam hal hubungan pria dan wanita, orang Introvert cenderung lebih sulit melakukan approach (pendekatan), tetapi dalam hal berkencan mereka lebih unggul karena mereka biasanya bisa membuat suatu hubungan personal yang lebih dalam. Di sinilah keunggulan seorang introvert. Ketika berinteraksi dengan seorang introvert arah pembicaraan akan lebih dalam.
Jadi, apa kelebihan yang dimiliki oleh seorang Introvert? Seorang Introvert lebih fokus kepada hal yang bersifat psikis daripada fisik. Mereka senang menjelajahi ruang pikirnya, mereka senang membaca buku, menonton tayangan yang dapat mengasah otak, karena mereka haus dengan segala hal yang berbau informasi. Majalah American Journal of Psychiatry menyatakan bahwa, ada lebih banyak darah yang mengalir di daerah Anterior pada otak bagian depan seorang Introvert. Bagian ini berfungsi sebagai pengolah inti, seperti merencakan sesuatu dan pemecahan masalah. Itulah sebabnya mengapa mereka memiliki kekuatan konsentrasi yang baik, mereka cepat menangkap dan berintelegensi tinggi. Introvert adalah pemikir yang dalam. Mereka mampu melihat suatu hal dari segi manapun, berbeda dengan seorang Ekstrovert yang cenderung berpikir secara momentum saja. Selain itu mereka pandai dalam memilah sesuatu, baik itu hal kecil maupun besar, hal yang berguna maupun tidak.
Jika memang pemikiran Introvert sebaik itu, bagaimana dalam hal berbicara? Apakah mereka dapat  menyampaikan pesan secara detil seperti yang ada di pikirannya?
Dalam sebuah survey di kolom web LiveScience.com, reporter Rachael Rettner menulis bahwa, apabila ada dua orang Ekstrovert dan Introvert yang dihadapkan dengan sebuah pertanyaan, maka Ekstrovert akan menjawab secara Hiperbola, sedangkan Introvert menjawab dengan Akurat. Apabila mereka melihat seekor ulat di atas makanannya, maka seorang Ekstrovert akan bereaksi melebih-lebihkan daripada seorang Introvert. Apabila dua orang Ekstrovert dan Introvert dihidangkan sebuah makan siang dalam waktu yang bersamaan, maka seorang Ekstrovert akan berkata, “Makanan ini enak sekali! Belum pernah saya merasakan yang seenak ini” lalu seorang Introvert akan menjawab, “Iya, enak.” Dari segi pemahaman dan informasi pendapat mereka berdua jelas berbeda. Itulah sebabnya mengapa kepribadian Ekstrovert dianggap sebagai perusak survey atau membuat sebuah survey menjadi tidak akurat. Karena Ekstrovert memberikan informasi secara berlebihan, sehingga pencatat survey lebih mempercayakan seorang Introvert dalam hal pendataan, ucap Donna McMillan seorang peneliti sekaligus ahli psikologi di St. Olaf College.
Bahkan di dalam dunia kerja, seorang Introvert dapat bersikap tenang menghadapi segala tekanan dan permasalahan. Mungkin karena kebiasaan mereka yang menyendiri sehingga emosi mereka terlatih untuk tetap stabil. Selalu berpikir sebelum berbicara adalah suatu naluri lahiriah bagi mereka. Introvert akan berhati-hati saat menjelaskan pendapatnya, karena mereka tak suka dengan pertikaian yang tak ada hasil. Oleh sebab itu mereka cenderung menjadi pendengar yang baik. Namun, di balik itu semua, seorang Introvert yang sedang mendengar sangat pandai dalam menggabungkan fakta-fakta dan prinsip serta pemikiran orang lain, kemudian dijadikannya sebuah klausa sebab-akibat yang baik, lalu dikemas rapih dan terbentuklah sebuah tesis, sebuah jawaban yang dapat menjadi pemecah masalah bagi sebuah perdebatan yang terjadi. Bagi Introvert diam bukan berarti tak mengerti atau tak peduli, tetapi mereka menganalisa. Kedetilan mereka akan segala hal membuat Introvert menjadi pekerja yang baik.
Di dunia seni, Introvert adalah penguasa. Ahli psikologi sekelas Mihaly Csikszentmihalyi dan Gregory Feist mengatakan bahwa, orang-orang Introvert adalah orang dengan kreatifitas berkelas nomor satu. Faktor ini terjadi karena mereka dapat menyelam penuh ke dalam pemikirannya. Membaur bersama intuisi dan ketenangan yang bersinergi dengan sunyi. Itulah syaratnya agar dapat menciptakan sebuah Adikarya. Biasanya seorang Introvert gemar menulis. Karena dalam menulis mereka dapat lebih terbuka dalam mempresentasikan pikiran ataupun membagikan pengalamannya kepada orang lain.
Ada sebuah fakta menarik dalam sebuah artikel di psychologytoday.com, yang menuliskan bahwa, orang yang Ekstrovert lebih mencari kebahagiaan dan kehidupan yang positif. Tetapi, bukan berarti Introvert mempunyai sifat yang berkebalikan, seorang Introvert tidak pernah mengategorikan dirinya sebagai sesuatu yang positif ataupun negatif, ia lebih cenderung menuju netral dalam kehidupannya. Seimbang, seperti Yin dan Yang. Mereka sosok yang bersahaja. Sebagai contoh, Mahatma Gandhi , dia adalah Introvert. Ghandi bersikeras memperjuangkan perdamaian demi  kebersamaan. Ia menetralkan semua bentuk perbedaan.
Selain Mahatma Ghandi, ada pula tokoh dunia yang lainnya, yaitu Albert Einstein, Bill Gates, Michael Jordan, Julia Roberts, Nicole Kidman, dan J.K Rowling. Mereka mampu membuktikan bahwa dunia pun membutuhkan mereka. Jika kau senang dengan kartun dan tokoh pahlawannya, maka hampir dari semua pahlawan itu bersifat Introvert. Saat tak dibutuhkan mereka menjadi orang biasa, namun saat keadaan genting mereka berubah menjadi sosok yang luar biasa.
Disini ada beberapa karakteristik mengenai seorang introvert:
1. Dalam Keseharian
Serius, tenang, kekuatannya pada konsentrasi dan ketelitian. Praktis, rapi, tidak berbelit-belit, logis, realistic, dapat dipercaya, dan terorganisir dengan baik. Bertanggung jawab mewujudkan idenya sendiri dalam menyelesaikan sesuatu tugas dan melakukan terus menerus daripada melakukan protes atau gangguan.
2. Pengamat yang Bagus
Penonton yang tenang, pendiam, mengamati dan menganalisa kehidupan dengan keingintahuannya yang objektif dan lontaran humor yang orisinil yang sering tidak disukai orang lain. Biasanya tertarik dalam memahami sebab-akibat, bagaimana dan mengapa hal-hal mekanis bekerja dan dalam mengorganisir fakta-fakta dengan menggunakan prinsip-prinsip logika. Unggul dalam mendekati inti dari sebuah masalah praktis dan menemukan solusi.
3. Kepribadian
Tenang, bersahabat, bertanggung jawab dan berhati-hati. Setia menjalankan kewajibannya. Mampu menciptakan kestabilan pada tiap proyek atau kelompok. Teliti sungguh-sungguh, akurat. Minat mereka biasanya bukan pada hal teknis. Dapat bersabar pada hal detil. Loyal, cerdik, memperhatikan perasaan orang lain, dan perhatian.
4. Perasaan
Pemalu, ramah, sensitive, baik, rendah hati terhadap kemampuannya. Menghindari pertentangan, tidak memaksakan pendapatnya atau nilai-nilainya pada orang lain. Biasanya tidak tertarik untuk memimpin tetapi merupakan pengikut yang loyal. Santai dalam menyelesaikan tugas karena mereka menikmati hal-hal yang dikerjakannya dan tidak ingin merusaknya dengan tergesa-gesaaan atau pemerasan energi yang tidak sepantasnya.
Dan ini adalah sepenggal kutipan dari Nicole Kidman, ia pernah berkata, “…… Sementara introvert adalah kelompok minoritas dalam masyarakat, mereka membentuk sebuah mayoritas bagi orang-orang yang berbakat.”

Sumber:
Wikipedia, Livescience, Psychologytoday, American Journal of Psychiatry.

0 comments:

Post a Comment