7/29/2014

12 Anggapan yang Salah Tentang Kepribadian Introvert

BY Unknown No comments



Bila Anda seorang introvert, sikap Anda mungkin kerap disalahpahami oleh orang-orang yang baru mengenal Anda. Misalnya, ada yang menganggap anda pendiam atau jaim (jaga image), yang lain menganggap anda tertutup, ada yang menggap anda sulit dipahami bahkan minder.
Seperti yang dimuat dalam Psychologytoday, mereka yang memiliki tipe kepribadian introvert sering disalahartikan banyak orang. Bila dibandingkan dengan ekstrovert, introvert tidak hanya berpikir dan bertindak berbeda, tetapi juga terlihat berbeda dalam berinteraksi dengan orang lain.
Bagi orang lain tipe kepribadian introvert sepertinya mengandung banyak sifat inferior, namun apakah demikian?  Berikut ini beberapa anggapan umum yang salah sehubungan dengan introvert:
1. Introvert adalah pemalu
Orang yang “pemalu” dan orang yang “introvert” merupakan hal yang berbeda. Introvert sebenarnya tidak pemalu atau takut menghadapi orang lain. Mereka hanya tidak suka berbasa-basi hanya untuk tampak bersosialisasi.
 2. Introvert takut menatap mata lawan bicara
Biasanya introvert tidak sesering ekstrovert melakukan kontak mata dengan lawan bicara mereka, sehingga sebagian orang beranggapan bahwa mereka menyembunyikan sesuatu, bahkan ada yang beranggapan mereka takut. Padahal, introvert tidak terlalu peduli terhadap norma bahwa dengan melakukan kontak mata ketika berbicara, berarti seseorang memperlihatkan respek terhadap lawan bicara.
3. Introvert tidak suka ngobrol
Introvert bukan tidak suka ngobrol atau terlibat dalam suatu pembicaraan serius, akan tetapi mereka lebih suka mendengar dahulu baru angkat suara.  Dalam berbicara, introvert memilih kata-kata dengan seksama, mereka berpikir berbicara tanpa bermanfaat berarti membuang-buang waktu atau tampak sok tau. Introvert sangat menikmati percakapan yang dalam tentang topik yang mereka senangi.
4. Introvert suka menyendiri
Meskipun introvert suka menikmati waktu sendiri mereka, misalnya membaca atau mengerjakan hobi yang mereka sukai, akan tetapi mereka juga suka memupuk pertemanan dan memiliki sahabat-sahabat akrab.
5. Introvert tidak emosional
Introvert mungkin jarang memperlihatkan emosi dengan ekspresi wajah maupun gestur tubuh, akan tetapi bukan berarti mereka tidak tertarik pada apa yang anda katakan. Introvert dapat mengendalikan emosi di hadapan orang lain. 
6. Introvert tidak suka bekerja dalam tim
Introvert biasanya melakukan pekerjaan mereka dengan baik secara perorangan, sehingga rekan kerja salah paham dan berpikir bahwa mereka tidak suka bekerja dalam tim. Memang, introvert cenderung meninggalkan atau menolak pekerjaan yang melibatkan oleh sekelompok orang dalam jumlah besar jika merasa dirinya tidak mendapat peran signifikan di dalamnya.  Introvert menikmati pekerjaan dalam kelompok kecil, dimana lingkungan kerja dan hubungan antarpersonil dapat ia nikmati dan pendapatnya dihargai.
7. Introvert terlalu menganalisa sesuatu
Introvert senang menganalisa situasi dan mempertimbangkan semua skenario yang mungkin sebelum mengambil keputusan. Terlalu menganalisa sesuatu membuat mereka seperti orang yang skeptis. padahal mereka memiliki sikap positif yang membuat mereka mengambil keputusan yang berdasar dan rasional.
8. Introvert tidak suka tampil di depan publik
Ini anggapan yang keliru. Introvert memang tidak suka keramaian, tetapi mereka suka tempat-tempat baru, orang, dan hal-hal baru. Jika berada di tengah keramaian tak menambah nilai apa pun terhadap mereka, introvert tentu tidak akan ada disana.
9. Introvert tidak suka bersenang-senang
Introvert tentu saja senang menikmati waktu, bersenang-senang, tetapi itu tentu berbeda dari apa yang disenangi kebanyakan orang. Mereka menyukai suasana dan lingkungan yang tenang. Mereka tak merasa rugi bila tidak pergi ke pesta, asalkan mereka dapat bersosialisasi di lingkaran pertemanan yang dekat.
10. Introvert sulit melakukan pencapaian tertentu
Karena orang biasa mengaitkan kemampuan berbicara, bersosialisasi, dan berkomunikasi dengan orang banyak adalah milik para ekstrovert, maka tak jarang orang salah paham bahwa para introvert juga berprestasi dan memperoleh pencapaian di berbagai bidang kehidupan. Seperti ilmuan, seniman, fisikawan, penulis, filsuf, dsb. Albert Einstein adalah introvert, juga Isaac Newton, JK Rowling, Eisenhower, dan banyak lagi.
11. Introvert kasar
Introvert bertindak berbeda dari seorang eksrovert. Anda mungkin sulit menilai apakah mereka menyukai atau tidak menyukai sesuatu dari roman wajahnya. Mereka tidak seperti ekstrovert yang dapat memperlihatkan emosi yang jelas. Sebaliknya dalam berargumen mereka mengemukakan sesuatu seobjektif mungkin, sehingga mereka kedengaran kasar dan sulit menyenangkan telinga pendengarnya.
12. Introvert dapat berubah menjadi ekstrovert.
Jika anda memiliki teman dekat introvert, jangan pernah berpikir dapat mengubahnya seperti yang anda mau. Introvert merupakan kepribadian bawaan lahir, dan  ada beberapa referensi yang menyatakan bahwa tipe ini tidak dapat diubah.

Sumber : vemale.com 

Mengenal Kepribadian Introvert

BY Unknown No comments



Introvert adalah sebuah sifat dan karakter yang cenderung menyendiri. Mereka adalah pribadi yang tertutup dan mengesampingkan kehidupan sosial yang terlalu acak. Antonim dari sifat Introvert adalah Ekstrovert. Sifat Ekstrovert lebih membutuhkan sosial, cahaya, kebisingan, ruang lingkup yang luas dan sebagainya. Sedangkan Introvert lebih membutuhkan sebuah teh hangat dan berkumpul bersama beberapa teman dekat saja daripada pergi ke tempat yang penuh dengan orang asing. Introvert membenci basa-basi, oleh sebab itu mereka senang dengan perbincangan yang padat dan bersifat informatif.
Dari pernyataan di atas kita dapat mengambil kesimpulan kecil, bahwa Introvert adalah pribadi yang “dalam”. Istilah Introvert ini dipopulerkan oleh seorang tokoh Ilmu Psikologi yang bernama Carl Jung. Ia mengelompokan Introvert sebagai kaum minoritas. Walau kaum minoritas tetapi peranan mereka dalam kehidupan sosial sangat menonjol. Mungkin karena gestur dan sikap mereka yang sangat kontras berbeda dengan kelompok dominan yaitu Ekstrovert. Namun, seorang Introvert tak sepenuhnya senang menyendiri, hanya saja mereka lebih memilih untuk memiliki segelintir teman dekat namun padat seperti buku. Maksudnya adalah, teman yang memiliki cerminan pengetahuan dan pengalaman yang ada di hidup ini. Seorang Introvert pun tidak pernah menceritakan tentang hal yang bersifat pribadi kepada sembarang orang. Oleh karena itu, jika ada seorang Introvert yang dengan sukarela mengeluhkan masalahnya kepadamu, maka kau adalah orang yang sangat beruntung. Karena mereka telah mengategorikan dirimu sebagai seorang teman yang hebat.
Menurut Carl Gustav Jung, orang-orang introvert adalah mereka yang terampil dalam melakukan perjalanan ke “dunia dalam”, yaitu diri mereka sendiri. Mereka selalu mencoba memahami diri mereka sendiri dengan melakukan banyak perenungan dan berkontemplasi. Pada akhirnya, mereka menjadi orang yang memahami dirinya, berpendirian keras, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain, dan mengetahui apa yang menjadi tujuan dalam hidupnya.
Seorang ahli psikologi berpendapat bahwa pribadi introvert adalah sifat bawaan dasar dari seorang yang tertutup yang lebih senang menstimulasi atau berdialog dengan dirinya sendiri. Seorang introvert dapat dilihat dari kebiasaan dia sejak kecil, bila anak yang lain lebih aktif, senang baraktivitas, senang menceritakan semua kegiatannya, berbeda dengan anak introvert, dia  lebih senang menyendiri di kamar atau ruangan tertutup. Maka tidak heran kalau anak introvert sangat menyukai kamarnya.
Biasanya para introvert hanya berbicara seperlunya, kalau memang ada informasi yang ingin dia sampaikan.  dan mereka hanya berbicara mengenai apa yang memang ingin mereka bicarakan. Pada kadar yang tinggi seorang introvert jika ditanya akan diam terlebih dahulu memikirkan apa yang akan mereka ucapkan, setelah itu baru mereka berbicara. Bagi seorang Introvert keramaian membuat tenaga mereka cepat terkuras. Oleh karena itu biasanya mereka hanya sekali-kali berinteraksi, kemudian diam.
Ketika sedang stress, introvert lebih senang menyendiri atau hanya mau berbagi kepada satu atau dua orang yang mereka percaya. Bagi introvert suasana sepi adalah suasana yang nyaman. Biasanya mereka lebih suka alam terbuka, permainan game, hobi atau tempat yang berhubungan dengan hal yang mereka sukai.
Dalam hal hubungan pria dan wanita, orang Introvert cenderung lebih sulit melakukan approach (pendekatan), tetapi dalam hal berkencan mereka lebih unggul karena mereka biasanya bisa membuat suatu hubungan personal yang lebih dalam. Di sinilah keunggulan seorang introvert. Ketika berinteraksi dengan seorang introvert arah pembicaraan akan lebih dalam.
Jadi, apa kelebihan yang dimiliki oleh seorang Introvert? Seorang Introvert lebih fokus kepada hal yang bersifat psikis daripada fisik. Mereka senang menjelajahi ruang pikirnya, mereka senang membaca buku, menonton tayangan yang dapat mengasah otak, karena mereka haus dengan segala hal yang berbau informasi. Majalah American Journal of Psychiatry menyatakan bahwa, ada lebih banyak darah yang mengalir di daerah Anterior pada otak bagian depan seorang Introvert. Bagian ini berfungsi sebagai pengolah inti, seperti merencakan sesuatu dan pemecahan masalah. Itulah sebabnya mengapa mereka memiliki kekuatan konsentrasi yang baik, mereka cepat menangkap dan berintelegensi tinggi. Introvert adalah pemikir yang dalam. Mereka mampu melihat suatu hal dari segi manapun, berbeda dengan seorang Ekstrovert yang cenderung berpikir secara momentum saja. Selain itu mereka pandai dalam memilah sesuatu, baik itu hal kecil maupun besar, hal yang berguna maupun tidak.
Jika memang pemikiran Introvert sebaik itu, bagaimana dalam hal berbicara? Apakah mereka dapat  menyampaikan pesan secara detil seperti yang ada di pikirannya?
Dalam sebuah survey di kolom web LiveScience.com, reporter Rachael Rettner menulis bahwa, apabila ada dua orang Ekstrovert dan Introvert yang dihadapkan dengan sebuah pertanyaan, maka Ekstrovert akan menjawab secara Hiperbola, sedangkan Introvert menjawab dengan Akurat. Apabila mereka melihat seekor ulat di atas makanannya, maka seorang Ekstrovert akan bereaksi melebih-lebihkan daripada seorang Introvert. Apabila dua orang Ekstrovert dan Introvert dihidangkan sebuah makan siang dalam waktu yang bersamaan, maka seorang Ekstrovert akan berkata, “Makanan ini enak sekali! Belum pernah saya merasakan yang seenak ini” lalu seorang Introvert akan menjawab, “Iya, enak.” Dari segi pemahaman dan informasi pendapat mereka berdua jelas berbeda. Itulah sebabnya mengapa kepribadian Ekstrovert dianggap sebagai perusak survey atau membuat sebuah survey menjadi tidak akurat. Karena Ekstrovert memberikan informasi secara berlebihan, sehingga pencatat survey lebih mempercayakan seorang Introvert dalam hal pendataan, ucap Donna McMillan seorang peneliti sekaligus ahli psikologi di St. Olaf College.
Bahkan di dalam dunia kerja, seorang Introvert dapat bersikap tenang menghadapi segala tekanan dan permasalahan. Mungkin karena kebiasaan mereka yang menyendiri sehingga emosi mereka terlatih untuk tetap stabil. Selalu berpikir sebelum berbicara adalah suatu naluri lahiriah bagi mereka. Introvert akan berhati-hati saat menjelaskan pendapatnya, karena mereka tak suka dengan pertikaian yang tak ada hasil. Oleh sebab itu mereka cenderung menjadi pendengar yang baik. Namun, di balik itu semua, seorang Introvert yang sedang mendengar sangat pandai dalam menggabungkan fakta-fakta dan prinsip serta pemikiran orang lain, kemudian dijadikannya sebuah klausa sebab-akibat yang baik, lalu dikemas rapih dan terbentuklah sebuah tesis, sebuah jawaban yang dapat menjadi pemecah masalah bagi sebuah perdebatan yang terjadi. Bagi Introvert diam bukan berarti tak mengerti atau tak peduli, tetapi mereka menganalisa. Kedetilan mereka akan segala hal membuat Introvert menjadi pekerja yang baik.
Di dunia seni, Introvert adalah penguasa. Ahli psikologi sekelas Mihaly Csikszentmihalyi dan Gregory Feist mengatakan bahwa, orang-orang Introvert adalah orang dengan kreatifitas berkelas nomor satu. Faktor ini terjadi karena mereka dapat menyelam penuh ke dalam pemikirannya. Membaur bersama intuisi dan ketenangan yang bersinergi dengan sunyi. Itulah syaratnya agar dapat menciptakan sebuah Adikarya. Biasanya seorang Introvert gemar menulis. Karena dalam menulis mereka dapat lebih terbuka dalam mempresentasikan pikiran ataupun membagikan pengalamannya kepada orang lain.
Ada sebuah fakta menarik dalam sebuah artikel di psychologytoday.com, yang menuliskan bahwa, orang yang Ekstrovert lebih mencari kebahagiaan dan kehidupan yang positif. Tetapi, bukan berarti Introvert mempunyai sifat yang berkebalikan, seorang Introvert tidak pernah mengategorikan dirinya sebagai sesuatu yang positif ataupun negatif, ia lebih cenderung menuju netral dalam kehidupannya. Seimbang, seperti Yin dan Yang. Mereka sosok yang bersahaja. Sebagai contoh, Mahatma Gandhi , dia adalah Introvert. Ghandi bersikeras memperjuangkan perdamaian demi  kebersamaan. Ia menetralkan semua bentuk perbedaan.
Selain Mahatma Ghandi, ada pula tokoh dunia yang lainnya, yaitu Albert Einstein, Bill Gates, Michael Jordan, Julia Roberts, Nicole Kidman, dan J.K Rowling. Mereka mampu membuktikan bahwa dunia pun membutuhkan mereka. Jika kau senang dengan kartun dan tokoh pahlawannya, maka hampir dari semua pahlawan itu bersifat Introvert. Saat tak dibutuhkan mereka menjadi orang biasa, namun saat keadaan genting mereka berubah menjadi sosok yang luar biasa.
Disini ada beberapa karakteristik mengenai seorang introvert:
1. Dalam Keseharian
Serius, tenang, kekuatannya pada konsentrasi dan ketelitian. Praktis, rapi, tidak berbelit-belit, logis, realistic, dapat dipercaya, dan terorganisir dengan baik. Bertanggung jawab mewujudkan idenya sendiri dalam menyelesaikan sesuatu tugas dan melakukan terus menerus daripada melakukan protes atau gangguan.
2. Pengamat yang Bagus
Penonton yang tenang, pendiam, mengamati dan menganalisa kehidupan dengan keingintahuannya yang objektif dan lontaran humor yang orisinil yang sering tidak disukai orang lain. Biasanya tertarik dalam memahami sebab-akibat, bagaimana dan mengapa hal-hal mekanis bekerja dan dalam mengorganisir fakta-fakta dengan menggunakan prinsip-prinsip logika. Unggul dalam mendekati inti dari sebuah masalah praktis dan menemukan solusi.
3. Kepribadian
Tenang, bersahabat, bertanggung jawab dan berhati-hati. Setia menjalankan kewajibannya. Mampu menciptakan kestabilan pada tiap proyek atau kelompok. Teliti sungguh-sungguh, akurat. Minat mereka biasanya bukan pada hal teknis. Dapat bersabar pada hal detil. Loyal, cerdik, memperhatikan perasaan orang lain, dan perhatian.
4. Perasaan
Pemalu, ramah, sensitive, baik, rendah hati terhadap kemampuannya. Menghindari pertentangan, tidak memaksakan pendapatnya atau nilai-nilainya pada orang lain. Biasanya tidak tertarik untuk memimpin tetapi merupakan pengikut yang loyal. Santai dalam menyelesaikan tugas karena mereka menikmati hal-hal yang dikerjakannya dan tidak ingin merusaknya dengan tergesa-gesaaan atau pemerasan energi yang tidak sepantasnya.
Dan ini adalah sepenggal kutipan dari Nicole Kidman, ia pernah berkata, “…… Sementara introvert adalah kelompok minoritas dalam masyarakat, mereka membentuk sebuah mayoritas bagi orang-orang yang berbakat.”

Sumber:
Wikipedia, Livescience, Psychologytoday, American Journal of Psychiatry.

QUOTES about LOVE

BY Unknown IN No comments

  • - Dear you, I will hack your tears, If I get to know the password of your smile.
  • - We can never choose who we fall in love with.
  • - You may not be the brightest crayon in the box, but you'll always be my favourite color, forever.
  • - Sometimes we fall in love with the wrong person but that wrong person will eventually prepare us for the right one, just have faith.
  • - Another month. Another year. Another smile. Another tear. Another winter and another summer too. But there can never be another you.
  • - I really wish there was something that I could do to make you fall in love with me.
  • - Someone who truly loves you, sees what a mess you can be, how moody you can get, and how hard you can be to handle, but still wants you.
  • - I wonder if you ever talk about missing me to anyone.
  • - I want someone who will stay with me no matter how hard I am to be with.
  • - A true relationship is when you can tell each other anything and everything. No secrets and no lies.
  • - I want a long lasting relationship. Someone who will be there for me, support me, trust me, comfort me, appreciate me, and love me
  • - Don't change for anyone. People will love you for who you are, or you don't need them in your life.
  • - Don’t choose someone if they have to think twice about choosing you.
  • - Once you find someone who can make you laugh uncontrollably, hang onto that person, because they will make you happy.
  • - When you love someone, it's a great feeling.
  • - I don't always tell you what I'm feeling, because I'm hoping the silence between us would give you a clue.       

7/27/2014

RESEP SUKSES

BY Unknown No comments



”Belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan bermimpi ketika orang lain berharap.” - WILLIAM A. WARD -

Bermimpilah Ketika Orang Lain Berharap

BY Unknown No comments



Salah satu resep sukses oleh William A Ward adalah “bermimpilah ketika orang lain berharap”. Kita semua tentunya mempunyai impian dan harapan. Namun kita sendiri terkadang tidak tahu, apakah itu impian kita, atau hanya sebatas harapan saja. Jadi apa sih bedanya antara impian dan harapan?  Yuk mari simak kisah menarik berikut ini.
Suatu hari, ada seorang pemuda yang bertemu dengan seorang tua yang bijaksana. Lalu, si anak muda pun lantas bertanya, “Pak, sebagai seorang yang sudah kenyang dengan pengalaman hidup tentunya anda bisa menjawab semua pertanyaan saya, bukan?”. “Apa yang ingin kau ketahui anak muda?” tanya si orang tua. “Saya ingin tahu,apa sebenarnya yang dinamakan impian sejati di dunia ini” jawab si anak muda.
Orang tua itu tidak lantas menjawab pertanyaan si anak muda tadi, tapi beliau malah mengajaknya berjalan-jalan di tepi pantai. Dan sesampainya disana, si bapak tua mengajaknya berlayar menuju tengah laut menggunakan perahu kecil. Setelah sampai agak ke tengah dan lumayan dalam, bapak tua itu dengan tiba-tiba mendorong si anak muda tadi dari perahu sehingga ia pun terjatuh.
Anak muda itu meronta-ronta meminta pertolongan karena ia tidak bisa berenang,dan takut mati tenggelam, tapi bapak tua itu tidak menghiraukannya. Hingga beberapa saat kemudian,anak muda itu dengan sekuat tenaga mendorong tubuhnya keatas, dan akhirnya mampu berpegangan pada sisi perahu dan segera naik ke atas perahu dengan terengah-engah.
“Hai, apa yang barusan bapak lakukan, bapak bisa membunuh saya” tegur si anak muda kepada bapak tua tersebut. Bapak tua itu tidak menjawab dan malah balik bertanya, ”Apa yang paling kau inginkan saat kamu berada di dalam air tadi?”. “Udara,yang paling saya inginkan adalah udara”,jawab si anak muda. “Hmmm,bagaimana kalo saya tawarkan hal yang lain sebagai pengganti udara, misalnya emas, permata, kekayaaan, atau umur panjang?”tanya si orang tua itu lagi. “Tidak..tidak..tidak ada yang bisa menggantikan udara walaupun seisi dunia ini diberikan kepada saya,tidak ada yang bisa menggantikan udara ketika saya berada di dalam air” jelas si anak muda. “Nah, kamu sudah menjawab pertanyaanmu sendiri kalau begitu. Kalau kamu menginginkan sesuatu sebesar keinginanmu seperti kamu menginginkan udara ketika kamu berada di dalam air tadi, itulah impian sejati” jelas si bapak tua itu dengan bijak.
Dari cerita tersebut kita dapat menarik garis kesimpulan yang membedakan antara harapan dan impian. Harapan adalah sebuah keinginan dalam hati kita kepada masa yang akan datang, yang terjadi dengan sendirinya, dan mungkin juga sifatnya adalah untung-untungan, kasarnya, kalau berhasil kita dapatkan kita akan mengucap syukur kepada Tuhan, tapi jika belum bisa kita raih, kita juga tidak akan terlalu mempermasalahkan hal tersebut.
Lain halnya dengan impian, impian adalah keinginan dari dalam hati kita, yang mau tidak mau, apapun yang terjadi, kita akan berusaha sekuat tenaga untuk memperjuangkannya demi tercapainya impian kita tersebut. Kita akan merasa bahwa tak ada hal lain yang lebih kita inginkan daripada impian kita itu. Dan jika kita belum berhasil meraih impian itu, perasaan kecewa yang meliputi hati kita akan sangat-sangat kita rasakan.
Namun, dimasa sekarang ini banyak orang yang tidak lagi peduli tentang apa impian sejati mereka sesungguhnya. Mereka terlalu picik dengan mengatakan bahwa semua sudah diatur nasib, yang sesungguhnya kita sendirilah yang mampu merubah nasib kita.

Hmm, sekarang udah ngertikan apa bedanya impian dan harapan. Ini kisah keren banget dan gue dapat dari mr. google *lupa sumbernya*. So, yang paling penting, "bermimpilah ketika orang lain berharap dan jadikan impianmu menjadi kenyataan".